Setiap hari kita dengar di hampir semua stasiun televisi tentang percaturan ekonomi antara para penguasa yang berusaha saling melebarkan sayap usahanya bahkan terkadang menindas yang lemah, sampai kepada kaum ekonomi lemah yang miskin papa jangankan target gaji sebulan sekedar untuk makan saja terkadang harus meregang nyawa karena berebut dengan sesamanya sehingga tidak jarang terjadi tindakan kriminal atau asusila yang dilakukan yang sebagian besar modusnya adalah karena himpitan ekonomi, pertikaian antar anggota masyarakat, yang semua ini tidak lain menunjukkan inilah profil bangsa kita. Akankah ini berakhir?
Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak anda untuk membahas salah satu penyebab masalah-masalah itu yaitu masalah ekonomi. Sebagai orang awam, jika kita membicarakan ekonomi pikiran kita tentunya akan tertuju pada satu suku kata yang keberadaannya selalu didamba, yang membuat orang menjadi merasa benar-benar hidup jika dia berpihak padanya, tetapi kadang pula dia membuat manusia menjadi sangat merana tatkala dia menghilang dan tidak mau mendekat padanya, dia tidak lain adalah “uang”.
Manusia berlomba-lomba mencari dan menjemputnya dengan banyak cara. Ada banyak tipe manusia dalam mencari dan menjemput rizki diantaranya (menurut saya lho yang awam akan analisa ekonomi – boleh dong berpendapat dengan versi saya ) :
1. Orang malas dan pasrah
Orang ini menggantungkan rizkinya dengan mengharap harta warisan atau belas kasihan orang-orang disekitarnya. Katanya “kalau ada ya alhamdulillah, ga ada ya ga apa-apa ga makan deh” (tentunya ini bukan pilihan anda khan? Emang mau ga makan? Bener nih? just kidding sist & bro)
2. Orang pekerja keras dan serakah
Orang ini mencari dan menjemput uang dengan cara apa saja tidak mau tahu halal atau haram yang penting uang melimpah, hidup serba ada, Seringnya dilakukan dengan cara-cara yang tidak terpuji seperti dengan kejahatan, penipuan, korupsi, manipulasi. Katanya “terserah apa urusanmu, yang penting aku dapat menikmati semua yang aku mau.” (jadi orang kayak gini enak juga sih tapi kalau nanti dipenjara gimana? Belum lagi pengadilan akhirat nanti untuk mempertanggungjawabkan amalan dunia? Renungkan sist & bro)
3. Orang pekerja keras dan bersyukur
Orang ini mencari dan menjemput uang dengan cara yang halal. Walau semua harus melalui perjalanan panjang dan melelahkan karena dia kerjakan dengan kemampuannya yang seadanya (cenderung pada kemampuan fisik) dan memang hasilnya sering tidak sesuai harapan, tapi dia tetap bersyukur walau diucapkan disela-sela desah nafas lelahnya setelah seharian bekerja. Katanya “aku bersyukur Tuhan telah menganugerahkan jalan yang baik untukku menjemput rizkinya walau dengan kemampuan seadanya, aku yakin biarpun sedikit asal berkah sudah cukup bagiku.” Orang seperti ini mayoritas hidup dalam standar ekonomi menengah kebawah yang mencari uang hanya cukup untuk pangan, sandang & papan seadanya.
4. Orang pekerja keras, cerdas dan bersyukur
Orang ini mencari uang dengan cara yang halal dan cerdas, cerdas disini maksudnya adalah bekerja yang dilakukan tidak hanya dengan kemampuan fisik tetapi lebih banyak dilakukan dengan kekuatan ilmu. Kalau bahasa modernnya adalah bekerja secara professional sesuai dengan bidang keilmuan atau bekerja dengan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan ilmu dan teknologi. Bekerja dengan cara ini tentunya sesuai dengan yang diharapkan banyak orang karena upah yang didapatkan pun sesuai dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi sayangnya orang seperti ini hidupnya belum freedom (bebas bro) karena masih dalam kendali orang lain, si boss yang empunya perusahaan atau instansi. Yah sebutan halusnya karyawan lah. Katanya “kerjakan apa saja asal bos senang dan kita dapat gaji bulanan, syukur-syukur dapat pensiunan untuk jaminan hari tua”.
5. Orang pekerja keras, cerdas, bersyukur dan freedom
Orang ini sama dengan orang tipe ke 4, bedanya orang ini bekerja pada perusahaan/instansi sendiri yang artinya dialah si empunya perusahaan/instansi itu. Sehingga dia bisa freedom, dia bebas mengatur sendiri usahanya tanpa dikendali orang lain yang istilah kerennya sekarang disebut sebagai “enterpreuner”. Tetapi jangan salah, untuk mendapatkan yang namanya freedom, orang ini butuh perjuangan sangat panjang. Karena dia benar-benar mengalami jatuh bangunnya sebuah usaha, pahit getirnya kebangkrutan dan persaingan, yang sekaligus juga merasakan manis indah dan puasnya menikmati keuntungan hasil keringat sendiri. Katanya “ngapain juga diatur dan digaji sama orang, paling enak itu memperkerjakan orang dan menggaji orang jadi kita bisa bebas mau ngapa-ngapain dan pastinya memberi manfaat buat banyak orang.”
6. Orang pekerja keras, cerdas, bersyukur, freedom dan bijak
Orang ini sama dengan orang tipe 5, kelebihannya orang ini mau berbagi ilmunya kepada orang lain untuk bisa seperti dia. Orang ini rela membina orang lain untuk membangun ekonomi, bahkan selain dia membantu dari segi ilmu dia juga berkontribusi dalam hal modal dan perkembangan dari usaha orang yang dibinanya. Katanya “sukses dunia itu harus dibagi baik ilmu dan materinya supaya kita bisa sukses akhirat.”
Nah pertanyaanya di Indonesia dari enam tipe orang yang mencari uang yang paling banyak persentasenya yang mana ya??? Hayo siapa yang bisa jawab??? Dan kita termasuk tipe mana nih???
Jumat, 13 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
saya termasuk yang mana yah.? hehe..
maju terus pantang mundur :)
wah saya lom bisa cari duit nih...btw salam kenal ya mbak???
assalamualaikum, masih rajin berbagi nih, kunjungan silatturrahim ukhti, moga mkn banyak temen dan penggemar
Posting Komentar