28 Oktober 2008 ini mengingatkan kita pada 28 Oktober 1928 silam saat diikrarkan SUMPAH PEMUDA sebagai deklarasi heroik jiwa patriotisme pemuda saat itu. Apakah ikrar itu hanya kita ingat sebagai sebuah jargon/janji verbal belaka? Hanya kita yang bisa menjawabnya. Tentunya ini tidak bisa kita jawab hanya dengan jawaban "sudah/belum/iya/tidak" tetapi terjawabkan dengan realisasi kehidupan kita dalam wujud usaha optimal mengaktualisasikan seluruh potensi diri untuk berbuat kebaikan.
Ada materi yang menarik yang mungkin bisa menuntun kita untuk mengintrospeksi diri sudah sejauh manakah kita mengaktualisasikan diri kita dalam kebaikan. Di sadur dari materi Life Mindset - tema yang menarik dibahas pada Jumat, 24 Okt 08 di Hikmah Pagi TVRI yang rutin disiarkan setiap jam 5.00 - 6.00 pagi.
Sampai detik ini negara kita masih disibukkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang "itu-itu" saja sebut saja kemiskinan, busung lapar, tidak meratanya kesejahteraan masyarakat (yang miskin tetap miskin bahkan mungkin makin miskin, yang kaya makin kaya - begitu kesannya), tingkat pendidikan yang masih rendah, kejahatan dan tindakan asusila yang masih merajalela dan ditambah lagi masalah yang terjadi dikalangan "orang melek pendidikan" tapi "tidak melek agama dan moral" sebut saja tindakan asusila dikalangan pejabat dan koruptor. Sebenarnya apa yang terjadi dengan bangsa kita ini?, bangsa yang sangat menjunjung tinggi agama, moral dan budaya ketimuran yang dikenal dengan sopan dan santunnya.
Tentu masih segar dalam ingatan kita disetiap ajang pemilihan pemimpin dan aparat negara, daerah bahkan RT selalu dielu-elukan janji-janji untuk bisa menyelesaikan semua permasalahan masyarakat. Jargon-jargon/Janji-janji verbal memang mudah diucapkan oleh siapa saja dan mudah dipasang dalam iklan dan poster dimana saja, tetapi konsekuensi dari janji apakah mudah ditunaikan ???.
Seharusnya setiap kita yang muslim, apalagi calon pemimpin seyogyanya " IMAN -> ISLAM -> AKHLAKUL KARIMAH " sebagai "Life Mindset" / konsep hidupnya.
"akhlakul karimah" yang seyogyanya kita miliki yaitu:
1. Jujur
2. Amanah / dapat dipercaya
3. Kesederhanaan/Bersahaja dalam dimensi luas (berkata, bertindak dan utamanya dalam pemenuhan kebutuhan)
4. Keteladanan / Uswatun Hasanah
Tetapi yang terjadi ternyata sebaliknya. Life Mindsetnya masih mengejar "posisi/symbol/jabatan/status/kekuasaan". Kekuasaan dicari untuk mengejar popularitas, kekayaan dan sisi-sisi duniawi lainnya. Walau masih banyak juga yang baik (semoga).
Ternyata barier/penghalang seseorang untuk mencapai akhlakul karimah adalah "HEDONISME" yaitu gaya hidup yang didominasi syahwati/hawa nafsu. Saat seseorang ingin meraih kekuasaan demi mempertajam wewenangnya untuk sewenang-wenang, demi memperbanyak tabungan despositonya, demi memperbanyak item benda kekayaannya (sebut saja tanah, rumah, mobil dan rentetan benda mewah lainnya), yang akhirnya keinginan agar "terdongkrak prestisenya" ke jenjang yang paling tinggi sehingga menjadi kebal hukum dan bahkan norma. MasyaAllah kalau itu menjadi tujuan.
Sebenarnya hanya pertanyaan sederhana untuk kita "Apakah itu semua mampu mendongkrak ampunan Allah SWT untuk kita ketika ajal menjemput ..???"
16 komentar:
Globalisasi yg mlanda kini memang merpkan pengaruh yg paling kuat thdp gaya hidup hedonis para pemuda. Benteng yg paling kuat adlh kluarga, dimana pendidikan kelwrga sangt berperan dlm mmbentuk karkter seoran anak.
Lindungi kluarga anda dari konten internet yang negatif dengan Naomi 3.0
Nice Posting...
Kudu dibaca...
seandainya para pemimpin kita membacanya. Tentang "akhlakul karimah"... mungkinkah hati kecil mereka tergerak? dan mungkinkah akan dilakukan?
Makasih ya Zie, karena saya merasa jadi pemimpin untuk diri saya sendiri *dalam artian saya yang bergerak dan beraktivitas bukan karena orang lain yang menggerakan (karena hanya Allah yang bisa, jadi saya juga perlu untuk belajar dari postingan ini.
SUKSES ya sayang...
ada cara lebih ekstriim,...tentukan musuh bersama seperti belanda saat itu,.. bangkitkan rasa kebangsaan,.. hayah,..sok ngerti aja!!
Setuju Zie..yg paling penting memang Ahlakul karimah / pedoman agama yg kuat buat para pemuda dan pemudi jaman sekarang.
Wah... artikelnya menggugah sekali sesuai smoga kedepannya kita mendapatkan pemimpin yang memiliki akhlakul karimah ya Mba' Zie...amien..
Nice Articel....
Semoga "akhlakul karimah" selalu terjaga di hati kita....
purwagilardhie
http://jendelahati.net
mari bangun generasi yg cerdas....
seharusnya kita sadar untuk selalu berakhlak mulia dimana pun dan kapanpun..
termasuk didunia maya..
ya nggak???
Harus banyak orang yang baca tulisan ini, ini ilmu penting. Salam kenal, seno
susah memang hidup di negeri kita ini.
Contoh/Panutan terbaik adalah Rasulullah SAW.
Alangkah indahnya jika kita mau mencontoh bagaimana akhlak beliau.
ayoo bangkit pemuda & pemudi indonesia
~ http://asephd.co.cc ~
Setuju...setuju....
Bangun akhlakul kharimah dimulai dari generasi muda kita yang paling kecil sekalipun .
Setuju....
Bangkitkan dan bangun Akhlakhul Kharimah dimulai dari generasi muda yang paling dini sekalipun. PAUD, PADU, DINIYAH, TK, SD dan seterusnya
Semoga semangat Sumpah Pemuda masih kuat di jaman yang makin edan
Memang semangat patriotisme semakin luntur oleh budaya Hedoisme, namun kita berharap pemuda dapat Bangkit, Salam
Posting Komentar